makalah Pengantar ekonomi Syariah

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Dalam kegiatan ekonomi dikenal dengan istilah produksi, distribusi, dan kosumsi. Ke-3 prilaku ekonomi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Artinya, tanpa adanya salah satu dari ke-3 komponen tersebut maka kegiatan ekonomi tidak akan dapa berjalan sebagaimana mestinya.
Berawal dari kegiatan produksi, maka produsen akan memproduksi berbagai macam jenis barang. Selanjutnya barang tersebut akan diteruskan kepda konsumen melalui distributor, yang dikenal dengan istilah distribusi.
B.       Rumusan masalah
1.      Bagaimana Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam ?
2.      Bagaiman Prinsip Dasar Distribusi Dalam Ekonomi Islam ?
3.      Bagaimana Prinsip Dasar Konsumsi Dalam Ekonomi Islam ?
C.       Tujuan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka perlu untuk dilakukan kajian-kajian atau pembahasan tentang masalah yang terkait dengan “ Prilaku Ekonomi Islam” dengan tujuan :
1.      Dapat Mengetahui Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam
2.      Dapat Mengetahui Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam
3.      Dapat Mengetahui Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam




BAB II
PEMBAHASAN

A.           Prinsip Dasar Produksi Dalam Ekonomi Islam
1.        Pengertian produksi
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Secara teknis produksi adalah proses mentransformasi input menjadi output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas. Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat padanya.
Namun, kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi islam padaa akhirnya mengerucut pada manusia dan eksistensinya, meskipun definisi-definisi tersebut berusaha mengelaborasi dari perspektif yang berbeda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepentingan manusia yang sejalan dengan moral islam, harus menjadi fokus atau target dari kegiataan produksi. Produksi adalah proses mencari, mengalokasikan dan mengolah sumber daya menjadi output dalam rangka meningkatkan mashlahah bagi manusia. Produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses dan hasilnya.
2.        Faktor-faktor produksi
a.          Tanah
Tanah telah menjadi suatu faktor produksi yang penting. Islam mengakui adanya kepemilikan atas sumber daya alam yang ada, dengan selalu mengupayakan penggunaan dan pemeliharaan yang baik atas sumber daya tersebut.
b.         Tenaga kerja
Tenaga kerja yang memiliki skill dan integritas yang baik merupakan modal utama bagi suatu perusahaan.
c.         Modal
Islam mengatur cara kerja sama mudharabah atau musyarakah. Hal ini untuk tetap menjaga hak produsen dan juga hak pemilik modal, agar tercapai suatu kebaikan dalam suatu aktivitas produksi.
d.        Manajemen produksi
Di dalam al-quran , banyak ayat-ayat yang berkaitan dengan manajerial diungkapkan dalam bentuk, yaitu yudabbiru, yatadabbaru, yatadabbar, dan al-mudabbirat
e.         Tenologi
Di zaman modern ini produsen dituntut untuk mampu memanfaatkan teknologi agar bisa tetap bersaing dengan produsen lainnya.

f.              Bahan baku
Apabila bahan baku terseia dengan baik, maka proses produksiakan mampu berjalan lancar pula.
3.        Prinsip dasar ekonomi Islam
a.         Kegiatan produksi harus dilandasi nilai-nilai Islam dan sesuai dengan maqashid syariyah
b.         Prioritas produksi sesuai dengan prioritas kebutuhan, yaitu dharuriyat, hajiyat, dan tahsiniyat.
c.         Kegiatan produksi harus memerhatikan aspek keadilan, sosial, zakat, sedekah, infak, wakaf.
d.        Mengelola sumberdaya alam secara optimal, tidak boros, berlebihan dan merusak lingkungan.
e.         Distribusi keuntungan yang adil antara pengelola dan pemilik.
B.            Prinsip Dasar Distribusi Dalam Ekonomi Islam
1.           Pengertian distribusi
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi lebih lanjut dari kegiatan produksi. Hal produksi yang diperoleh kemudian disebarkan dan dipindahtangankan dari satu pihak ke pihak lain. Mekanisme yang digunakan dalam distribusi ini tiada lain adalah dengan cara pertukaran (mubadalah) antara hasil produksi dengan hasil produksi lainnya atau antara hasil produksi dengan alat tukar (uang). Di dalam syariat Islam bentuk distribusi ini dikemukakan dalam pembahasan tentang aqad (transaksi)
2.      Keadilan dalam distribusi
Keadilan Allah mengisyaratkan bahwa nikmat yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya sangat beragam dan manusia tidak bisa menghitungnya dengan pasti, maka secara tidak langsung manusia akan menemukan sumber ekonomi dan rezeki yang baru saat ada  kebeTulan muncul dalam kehidupan manusia . Pun selalu aka nada teknologi yang baru dalam mengatasi kelangkaan yang ada.Namun pertanyaan yang kemudian muncul yaitu mengapa ada suatu wilayah yang mengalami suatu kesejahtraan sementara wilayahyang lainnya mengalami kekurangan pangan.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan suatu kawasan mengalami kesulitan pangan ( saad Marthoon,2004)
a.         Terdapat perbedaan distribusi sumber ekonomi,laju pertumbuhan penduduk,dan adanya perbedaan hasil bumi serta kekuatan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing wilayah.
b.        Kurangnya pemberdayaan (eksploitasi) manusia terhadap sumber-sumber ekonomi, terkadang disebabkan adanya faktor sosial dan budaya.
c.         Kecendrungan manusia untuk hidup secara materialistis dan budaya konsumerisme yang hanya berlandaskan atas pendapatan yang ada tanpa memandang unsur-unsur pemborosan.
d.        Krisis moral yang telah meracuni jiwa warda dunia.Adanya kecendrungan pihak penguasa ekonomi untuk mengokploitasi Negara-negara miskin.Selain itu adanya keengganan Negara-negara surplus pangan untuk berusaha membantu pemenuhan kebutuhan pangan bagi Negara yang mengalami kekurangan.Biasanya sikap ini didorong oleh faktor ekenomi atu politik kekuasaan.
C.            Prinsip Dasar Konsumsi Dalam Ekonomi Islam
1.             Pengertian konsumsi
Konsumsi bisa berarti mengambil manfaat atau menggunakan barang-barang jadi dari hasil produksi. Kegiatan konsumsi pada hakikatnya adalah kegiatan penyeimbang dari kegiatan produksi, artinya, kegiatan produksi tidak akan mengandung arti apa-apa bagi kehidupan manusia bila tidak dibarengi dengan kegiatan konsumsi. Sebab, pada akhirnya kegiatan produksi dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen.
2.      Konsep Islam tentang kebutuhan
Dalam perspektip islam, kebutuhan ditentukan oleh maslahah. Pembahasan konsep kebutuhan dalam islam tiak dapat dipisahkan ari kajian tentang prilaku konsumen dalam kerangka maqashid al-syariah
Konsep maslahah dalam konsumsi sesuai  dengan maqasid syariyah.Di mana tujuan syari’ah harus dapat menentukan tujuan prilaku konsumen dalam islam.Iman Ghazali telah membedakan antara keinginan (raghbah dan syahwat) dan kebutuhan (hajah). Menurut al-Ghazali,keb utuhan adalah keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukannya dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam menjalankan fungsinya. Lebih jauh lagi, al-Ghazali menekankan pentingnya niat dalam melakukan konsumsi,sehingga tidak kosong dari makna ibadah.Konsumsi dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.



BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Di dalam sebuah sistem ekonomi terdapat tiga unsur yang keberadaannya menjadi karakteristik dari sistem ekonomi yang bersangkutan. Ketiga unsur tersebut adalah produksi, distribusi, dan konsumsi.
B.            Saran
Berdasarkan pemaparan makalah diatas, maka penulis berharap kepada pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya agar dapat menerapkan prilaku Ekonomi Islam dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adimarwan. 2008. Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. 2005. Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: RajaGrafindo Persada



Komentar

Postingan populer dari blog ini

hadits tentang kepedulian sosial dan peduli lingkungan

Makalah PENGERTIAN QAWA’ID FIQHIYAH DAN PERBEDAAN QAWA’ID FIQHIYAH DENGAN DHAWABITH FIQHIYAH DAN NAZHARIYYAH FIQHIYAH

Makalah Teori Penelitian Agama